Implementation Of Protection Of Traditional Cultural Expression In West Lampung Regency
DOI:
https://doi.org/10.35335/legal.v11i3.390Keywords:
Implementation of Protection, Traditional Cultural Expression, West LampungAbstract
The West Lampung Regency Government has cultural potential in which it contains Traditional Cultural Expressions (hereinafter referred to as EBT) in various types and cultural values ??and local wisdom are maintained in each particular indigenous group. Such as traditional dances, traditional ceremonies, and traditions that grow in the people of West Lampung. The position of the state as the copyright holder of NRE is contained in the provisions of Article 38 paragraph 1 of Law Number 28 of 2014 concerning Copyright. The state is obliged to take inventory, maintain, and maintain NRE as mandated by Article 38 paragraph (2) of the Copyright Law. The problem in this study is, how is the state's control over traditional cultural expressions in Indonesia and how is the implementation of the protection of traditional cultural expressions in West Lampung Regency in particular. This research is an empirical juridical research. From the results of the study found the fact that state control has been carried out through an inventory carried out by the Ministry of Law and Human Rights in collaboration with the Ministry of Education and Culture, but there are still many local governments that have not protected knowledge and traditional cultural expressions to the fullest where there are no legal, institutional and cultural arrangements. legal culture that supports the protection of traditional cultural expressions, including West Lampung Regency whose implementation of the protection of traditional cultural expressions has not been optimal.
Downloads
References
Adrian Sutedi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Sinar Grafika, Jakarta, 2009.
Bambang Sunggono, 1994, Hukum dan Kebijaksanaan Publik, Sinar Grafika. Jakarta.
Budi Agus Riswandi dan M. Syamsudin, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Eddy Damian, Glosarium Hak Cipta dan Hak Terkait, Alumni, Bandung, 2012.
Junaidi Firmansyah, M. Sitorus, R.A.Zubaidah, Suprihatin, Mengenal Sulaman Tapis Lampung , Bandar Lampung: Gunung Pesagi, 1996.
Lawrence M. Friedman, The Legal System: A Social Science Perspektive, New York: Russel Sage Fondation, 1975, hlm 15, 194 dan 223. Lihat juga Esmi Warassih Pujirahayu. Pranata Hukum Sebuah Telaah Sosiologis. Semarang: PT. Suryandaru Utama. 2005.
Miranda Risang Ayu, Harry Alexander, Wina Puspitasari, Hukum Sumber Daya Genetik, Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional, Alumni, Bandung, 2014.
Satjipto Rahardjo. 2008. Negara Hukum yang Membahagiakan Rakyatnya. Genta Press. Yogyakarta.
Suyud Margono, “Hukum Hak Kekayaan Intelektual (HKI)”, Pustaka Reka Cipta : Bandung, 2015.
M. Zulfa Aulia, “Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual atas Pengetahuan Tradisional”, FH UI: Jakarta, 2006.
Constitution of the Republic of Indonesia.
Civil Code (KUHPdt).
Law Number 28 of 2014 concerning Copyright
Joint Regulation of the Minister of Home Affairs and the Minister of Culture and Tourism Number 42 of 2009 concerning Guidelines for Cultural Preservation;
World Intellectual Property Organization (WIPO) Copyright Treaty (WCT).
World Intellectual Property Organization (WIPO) Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs)
Abdul Atsar, “Perlindungan Hukum Terhadap Pengetahuan Dan Ekspresi Budaya Tradisional Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Ditinjau Dari Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan Dan Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta,” Law Reform 1, no. 2 (2018): 284–99.
Anak Agung Sinta Paramisuari and Sagung Putri ME Purwani, “Perlindungan Hukum Ekspresi Budaya Tradisional Dalam Bingkai Rezim Hak Cipta,” Kertha Semaya: Journal Ilmu Hukum 7, no. 1 (2019): 1–16.
Anik Tri Haryani, “Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional Dalam Hukum Hak Kekayaan Intelektual Di Indonesia”, Yustisia Merdeka: Jurnal Ilmiah Hukum Volume 2 No. 2, 2016, hal. 61-62.
Dyah Permata Budi Asri, “Implementasi Pasal 38 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Terhadap Ekspresi Budaya Tradisional Di Kabupaten Sleman,” Jurnal Hukum Ius Quia Iustum 23, no. 4 (2016): 612–32.
Endang Purwaningsih, “Partisipasi Masyarakat dalam Perlindungan Hukum Terhadap Kekayaan Intelektual Warisan Bangsa”, Masalah-Masalah Hukum Fakultas Hukum ejournal UNDIP, Jilid 41 No.1, (Jan. 2012), hal. 43.
Ida Ayu Sukihana and I. Gede Agus Kurniawan, “Karya Cipta Ekspresi Budaya Tradisional: Studi Empiris Perlindungan Tari Tradisional Bali Di Kabupaten Bangli,” Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal) 7, no. 1 (2018): 51–62.
Kholis Roisah, “Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional Dalam Sistem Hukum Kekayaan Intelektual,” Masalah-Masalah Hukum 43, no. 3 (2014): 372–79.
Manuaba, Ida Bagus Wira Adi, and Anak Agung Gede Duwira Hadi Santosa. "Masyarakat Hukum Adat Dan Konsep Penguasaan Negara Atas Ekspresi Budaya Tradisional Di Indonesia." Kertha Semaya: Journal Ilmu Hukum 8, no. 12: 1834-1844.
Rachmanullah et al., “Perlindungan Hukum Terhadap Eskpresi Budaya Tradisional Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014,” Pactum Law Journal 1, no. 04 (2018): 348–61.
Rohaini, “Perlindungan Hukum Terhadap Pengetahuan Tradisional Melalui Pengembangan Sui Generis Law”, Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 9 (Oktober-Desember 2015), hal. 437.
Sandimas, Putu, And Anak Agung Sri Indrawati. "Perlindungan Hukum Atas Karya Tari Abuang Di Desa Tenganan Pegringsingan Sebagai Satu Bentuk Ekspresi Budaya Tradisional Dalam Perspektif Hak Cipta." Kertha Wicara: Journal Ilmu Hukum 9, No. 6: 1-12.
Sartini, “Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati”, Jurnal Filsafat, Jilid 37, Nomor 2, Agustus 2014, hlm. 113.
Sigit Nugroho, “Pengelolaan Ekspresi Budaya Tradisional (Ebt) Di Daerah Pasca Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta:(Perpektif Hukum Administrasi Negara),” Society 5, no. 1 (2017): 87–98.
Simona Bustani, “Urgensi Pengaturan Ekspresi Budaya (Folklore) Masyarakat Adat,” Jurnal Hukum PRIORIS 2, no. 4 (2016): 246–55.
Telaumbanua, Tuhoni. "Kaum milenial & kebudayaan Nias: Di persimpangan
jalan." SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan 1, no. 1 (2019): 1-16.
Buku Profil Peninggalan Budaya, Tempat-tempat Bersejarah dan Upacara Adat di Kabupaten Lampung Barat Bidang Peninggalan Budaya dan Tradisi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lampung Barat, Tahun 2013.
Booklet No. 1 WIPO menegaskan kembali pengertian mengenai Ekspresi Budaya Tradisional sebagai berikut “Traditional cultural expression, often the products of inter-generational and fluid social and communal creative processes, reflect and identify a community’s history, cultural and social identity, and values.”
Rita Laslubiati Puspawijaya, 2014. Peranan Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Kain Maduaro Yang Memiliki Potensi Indikasi Geografis (Tesis), Universitas Lampung. hlm. 4-5.
https://www.rmollampung.id/pesona-lampung-barat-menjadi-daya-tarik-wisatawan-untuk-berkunjung diakses pada tanggal 2 Agustus 2022, Pukul 20.36.
WIPO, Intergovernmental Comitee on Intellectual Property and Genetic Resources, Traditional Knowledge and Folklore (IGC-GRTKF), http://www.wipo.int/tk/en/igc/, diakses 1 Agustus 2022..
Zulfa Aulia, Perlindungan Hukum atas Pengetahuan Tradisional, Karya Tulis Ilmiah yang diikutsertakan dalam lomba Karya Tulis Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret tahun 2006, hlm. 3