Social Function of Land in The Development and Acquisition of Land For Public Interest
Keywords:
Constitutional Court Decision Number 50/PUU-X/2012; Law Number 2/2012; Soil Social Functions., Law Number 2/2012, Soil Social FunctionsAbstract
This study examines aspects of the social function of land for the public interest in every development carried out by the government. Second, how is the polemic in the compensation process for relinquishing land rights for development. Finally, the polemic of the Constitutional Court's decision no. 50/PUU-X/2012. The research findings show that the conception of the Social Function of Land for the public interest is not always in accordance with the real meaning of the public interest and the process of compensation for land is still far from the spirit of the UUPA Jo Article 33 of the 1945 Constitution. 2/2012, to deconstruct the meaning of “social function of land” in order to conform to the philosophy of Article 33 of the 1945 Constitution and the LoGA. The DPR must immediately complete the Agrarian Structure Reform and Restructuring Bill, the Agrarian Conflict Resolution Bill, and the Natural Resources Management Bill, as mandated by MPR Decree No. IX/2001 Jo Tap MPR No. V/2003. Development for the public interest must be placed in the spirit of the social function of land and agrarian reform in order to achieve the greatest prosperity for the people.
Downloads
References
Aartje Tehupeiory, S. H. (2017). Makna Konsinyasi Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum. Raih Asa Sukses.
Al Atok, A. R. (2015). Konsep pembentukan peraturan perundang-undangan: teori, sejarah, dan perbandingan dengan beberapa negara bikameral. Setara Press.
Arba, H. M. (2021). Hukum pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Sinar Grafika (Bumi Aksara).
Arizona, Y. (2014). Konstitusionalisme agraria. STPN Press.
Budianta, E. (2012). KONSTITUSIONALITAS MUATAN MATERI PASAL 52 UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATU BARA MENURUT UNDANG-UNDANG DASAR 1945 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Indonesia).
Maria, S. W., Sumardjo, W. N. A., & Pemilikan Hak Milik Terselubung, K. (2001). Kebijakan Pertanahan antara regulasi dan implementasi. Jakarta, Kompas.
Rosiana, A., & Supriadin, S. (2020). ANALISA YURIDIS TENTANG GUGATAN GANTI RUGI YANG KURANG PIHAK TERKAIT PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL. JCA of Law, 1(1).
Rosidin, U. (2021). Agama dan ideologi negara sebagai pedoman memajukan kesejahteraan umum. Jurnal Majelis Media Aspirasi Konstitusi, (01).
Sihombing, B. F. (2004). Pergeseran Kebijakan Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Pemerintah Dan Swasta (Studi Kasus Pengaturan Pemilikan, Penguasaan Tanah Di Provinsi DKI Jakarta). Universitas Indonesia.
Soekanto, S. (2006). Pengantar penelitian hukum. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Sulaiman, K. F. (2021). Polemik Fungsi Sosial Tanah dan Hak Menguasai Negara Pasca UU Nomor 12 Tahun 2012 dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 50/PUU-X/2012. Jurnal Konstitusi, 18(1), 091-111.
UUD 1945
Wulandari, S., Arrizal, N. Z., Ilhafa, F., & Kurniawati, E. (2021, August). Restrukturisasi Kontrak Untuk Mewujudkan Keadilan Dalam Bisnis. In Proceeding of Conference on Law and Social Studies.
Yanto, H. (2022). Garis Ideologi Agraria Di Era Presiden Joko Widodo. Simbur Cahaya, 29(1), 81-96.
Zakie, M. (2011). Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (Perbandingan antara Malaysia dan Indonesia). Jurnal Hukum, 18, 204.