The Use of E Voting in the General Election System in Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.35335/legal.v11i5.527Keywords:
General Election, E Voting, DemocracyAbstract
As a nation that conforms to the concept of democracy, Indonesia is expected to hold honest and fair elections that comply to the ideals of being direct, general, free, and confidential. In order for the results of general and regional head elections to insire confidence in all parties, openness and accountability must be referenced during these contests. Building a network architecture that enables transparent implementation of the election itself is one of the most challenging aspects of establishing a democratic party. This study intends to examine the future use of electronic voting in Indonesia's electoral system. This study employs a qualitative, descriptive methodology. In an effort to increase voter participation, reduce the impact of fraud in vote counting, reduce costs, and shorten implementation time, the results indicate that electronic voting can be used as an alternative method for general elections due to the Constitutional Court's decision number 147/PUU-VII/2009. Considering the circumstances of the 2019 election in which there were numerous casualties. In addition to having a positive impact, the implementation of e-voting also cannot be separated from problems such as short preparation time, budget problems, readiness of facilities and infrastructure such as uneven internet availability and finally the readiness of resources.
Downloads
References
Adeshina, S. A., & Ojo, A. (2020). Factors for e-voting adoption-analysis of general elections in Nigeria. Government Information Quarterly, 37(3), 101257.
Carter, L., & Weerakkody, V. (2008). E-government adoption: A cultural comparison. Information systems frontiers, 10(4), 473-482.
CNN Indonesia, https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190327041218-532- 380993/anggaran-pemilu-naik-61-persen-jadi-rp25-triliun, diakses 17 Januari 2022.
Edi, P., & Fereshti, N. D. (2011). E-Voting: Urgensi Transparansi dan Akuntabilitas. Telematika, (7).
Effendi, A. (2016). Studi komparatif pengaturan sistem pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat di Indonesia. Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum, 10(2).
Hartono, D. (2019). Pekerjaan Rumah Presiden Terpilih di Bidang Politik yang Perlu Penyempurnaan Tahun 2019-2024. Jurnal Lemhannas RI, 7(3), 13-25.
Huefner, S. F. (2007). Remedying Election Wrongs. Harv. J. on Legis., 44, 265
Karmanis, K. (2021). ELECTRONIC-VOTING (E-VOTING) DAN PEMILIHAN UMUM (Studi Komparasi di Indonesia, Brazil, India, Swiss dan Australia). Mimbar Administrasi Fisip Untag Semarang, 18(2), 11-24.
Lauer, T. W. (2004). The Risk of e Voting. Electronic Journal of E-government, 2(3), pp169-178.
Mashabi, S. (2020). Istana: Banyak Anak Muda Anggap Remeh Virus Corona.
Natalia, A. (2015). Peran Partai Politik Dalam Mensukseskan Pilkada Serentak Di Indonesia Tahun 2015. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 11(1), 45-66.
Nevo, S., & Kim, H. (2006). How to compare and analyse risks of internet voting versus other modes of voting. Electronic Government, an International Journal, 3(1), 105-112.
Prayoga, S. (2021). Penggunaan E-Voting dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Serentak Tahun 2024 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020. Awasia: Jurnal Pemilu dan Demokrasi, 1(2), 160-175.
Priyono, E., & Dihan, F. N. (2015, July). E-Voting: Urgensi Transparansi dan Akuntabilitas. In Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) (Vol. 1, No. 5).
Purwati, N. (2015). Perancangan sistem e-voting untuk pemilihan kepala daerah (pilkada). Bianglala Informatika, 3(1).
Risnanto, S. (2013). Merubah Sistem Pemilihan Kepala Daerah Dari Konvensional Ke Digital (E-Pilkada). Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala, 6(1), 103-107.
Rokhman, A. (2011, July). Prospek dan tantangan penerapan e-voting di indonesia. In Seminar Nasional Peran Negara dan masyarakat dalam Pembangunan Demokrasi dan Masyarakat madani di indonesia (Vol. 7, pp. 1-11).
Schaupp, L. C., & Carter, L. (2005). E?voting: from apathy to adoption. Journal of Enterprise Information Management.
Shalahuddin, M. (2009). Pembuatan Model E-Voting Berbasis Web (Studi Kasus PEMILU Legislatif Dan Presiden Indonesia). Accsesed in : https://digilib. dinus. ac. id/2013/03/prosal-tesis7. pdf (25 Januari 2022).
Simangunsong, F., & Rasak, T. A. (2016). Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa (Bpmpd) Dalam Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Serentak Melalui Metode Electronic Voting (E-Voting) Di Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan (Studi Kasus pada Pemilihan Kepala Desa Serentak Gelombang I). JIPSi, 6(1), 67-83.
Smith, A. D., & Clark, J. S. (2005). Revolutionising the voting process through online strategies. Online Information Review.
Solihah, R. (2018). Peluang dan tantangan pemilu serentak 2019 dalam perspektif politik. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 3(1), 73-88.
Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alpabeta, Bandung.
Suharsana, I. K., & Wedasari, N. L. N. M. (2014). Sistem Quick Count Pemilihan Kepala Desa Berbasis SMS. Jurnal Sistem dan Informatika (JSI), 8(2), 1-11.
Supriyanto, D. (2007). Menjaga Independensi Penyelenggara Pemilu. Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi.
Sutrisno, R. B. (2013). ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 102/PUU-VII/2009 TENTANG PENGGUNAAN KTP DAN PASPOR DALAM PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
Widjojanto, B. (2009). Pemilu, Problem dan Sengketa. Jakarta: Kemitraan
Wijaya, H. O. L. (2017). E-Voting Berbasis Website Pada Pemilihan Kades Di Rantau Jaya (Lake) Dengan Keamanan Data Menggunakan Enkripsi Base 64. Jurasik (Jurnal Riset Sistem Informasi dan Teknik Informatika), 2(1), 48-57.
Wisnaeni, F. (2020). Dampak pandemi covid-19: modernisasi dan digitalisasi komisi pemilihan umum republik indonesia (KPU-RI). Jurnal Ilmiah Galuh Justisi, 8(2), 186-203.
